Perang Dagang Menggila, Trump Targetkan Kapal-kapal China usai Beijing Boikot LNG AS

14 hours ago 3

loading...

Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana memberlakukan pungutan terhadap kapal-kapal China yang berlabuh di pelabuhan-pelabuhan AS. FOTO/iStock Photo

JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana memberlakukan pungutan terhadap kapal-kapal China yang berlabuh di pelabuhan-pelabuhan AS, yang mengancam akan mengguncang rute-rute pelayaran global dan meningkatkan tensi perang dagang.

Di bawah rencana yang diajukan oleh Perwakilan Dagang AS pada hari Kamis, semua kapal yang dibangun dan dimiliki oleh China yang berlabuh di AS akan dikenakan biaya berdasarkan volume barang yang diangkut dengan basis per pelayaran.

Biaya ini akan mulai berlaku enam bulan dengan tahap berikutnya dengan membatasi kapal-kapal buatan asing yang mengangkut gas alam cair (LNG) yang akan dimulai dalam tiga tahun. Setelah enam bulan, biaya untuk kapal-kapal China akan ditetapkan sebesar USD50 per ton bersih atau volume ruang pendapatan kapal dan kemudian meningkat secara bertahap selama tiga tahun.

Meskipun tidak seburuk rencana biaya USD1 juta per kapal setiap kali bersandar di pelabuhan AS yang diajukan pada awal tahun ini, namun hal ini akan menjadi biaya yang signifikan dan menandai eskalasi terbaru dalam perang dagang yang sedang berlangsung di antara kedua negara.

Melansir dari The Telegraph, konfirmasi dari rencana tersebut muncul ketika diketahui bahwa Beijing telah secara efektif melakukan boikot terhadap gas alam cair (LNG) AS dalam eskalasi terbaru perang dagang antara kedua negara adidaya tersebut.

China Stop Impor LNG dari AS

Impor LNG buatan AS telah dihentikan selama lebih dari 10 minggu, menurut The Financial Times dengan kapal tanker LNG terakhir dari Texas yang tiba di China pada 6 Februari. Itu terjadi beberapa bulan sebelum Trump mengumumkan tarif besar-besaran terhadap negara-negara di seluruh dunia, termasuk China pada 2 April.

Boikot ini dipimpin oleh Beijing, yang memberlakukan tarif 15% untuk LNG AS pada 10 Februari. Sejak saat itu, China telah meningkatkan tarif atas LNG AS menjadi 49% secara efektif membuat gas tersebut tidak terjangkau oleh sebagian besar pasar China untuk waktu yang tidak terbatas.

Trump telah memungut tarif 145% untuk impor China, sementara Beijing telah menanggapi dengan pungutan 125% untuk impor AS sebagai balasannya. Tidak ada pihak yang menunjukkan kesediaan untuk mundur dengan Trump bersikeras bahwa China harus datang ke meja perundingan untuk membuat kesepakatan.

Namun, Trump minggu ini mengisyaratkan bahwa akan bersedia untuk mengakhiri konfrontasi perdagangannya dengan China setelah berminggu-minggu kenaikan tarif.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |