Perang Dagang Lumpuhkan Salah Satu Provinsi Terkaya di China

6 hours ago 1

loading...

Perang dagang dengan AS telah melumpuhkan Zhejiang, salah satu provinsi terkaya di China. Foto/Ilustrasi Davies C. Surya via South China Morning Post

JAKARTA - Bagi para pelaku di seluruh aspek perdagangan China— mulai dari eksportir hingga pejabat pemerintah—, 40 hari terakhir telah menjadi perjalanan penuh gejolak.

Pasang surut perang tarif antara China dengan Amerika Serikat (AS)—eskalasi cepat bea impor pada April yang kemudian dibalikkan dengan pelonggaran tarif selama 90 hari pada Senin lalu—memang telah berakhir dengan "gencatan senjata" sementara, namun tidak semua wilayah berhasil melewati badai ini tanpa luka.

Sementara pelaku bisnis mencoba bangkit dan menghitung kerugian, salah satu provinsi terkaya di China terkena dampak paling parah setelah selama bertahun-tahun diuntungkan oleh hubungan perdagangan yang erat dengan AS.

Zhejiang—pusat kekuatan ekonomi pesisir dan eksportir terbesar kedua negara itu ke AS—sangat menderita akibat tarif tinggi yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang China pada awal April.

Baca Juga: AS dan China Sepakat Hentikan Gencatan Perang Dagang selama 90 Hari

Mengutip dari South China Morning Post, Sabtu (17/5/2025), luka-luka ini bisa saja bertahan lama, bahkan jika tarif kini sudah tidak lagi berada di tingkat tiga digit seperti sebelum pejabat China dan AS menyelesaikan pembicaraan perdagangan di Swiss.

Ada kecemasan yang meluas ketika provinsi ini terguncang oleh dampak perang dagang, yang oleh beberapa pengamat disebut sebagai “uji stres ekstrem.”

Namun dalam minggu-minggu penuh tekanan sebelum eskalasi mereda, Zhejiang berusaha untuk membuat dirinya “kebal Trump” dengan melindungi diri dari dampak terburuk. Kerusakan besar pada ekonomi provinsi, penderitaan bisnis yang dialami, dan respons para pejabat bisa menjadi pelajaran berharga, bahkan ketika wilayah makmur ini terdorong hingga ke batasnya.

“Ada wilayah-wilayah yang lambat untuk beralih dari ketergantungan pada AS dan sekarang mereka membayar harganya...Kesepakatan di hari Senin bisa jadi adalah kesempatan terakhir bagi bisnis untuk berubah,” kata Zhou Zheng, analis senior di China Macro Group, sebuah firma konsultan yang berkantor pusat di Zurich.

Zhejiang, salah satu wilayah terkaya di China dengan nilai ekspor yang sebanding dengan Meksiko, langsung terkena dampaknya ketika Trump meningkatkan serangan tarifnya bulan lalu, karena seperenam dari seluruh pengiriman keluar provinsi tersebut tahun lalu ditujukan ke AS.

Ekspor China ke AS

Ningbo, kota eksportir terbesar kelima di China dan rumah bagi pelabuhan kontainer tersibuk ketiga di dunia, adalah salah satu pusat urban di provinsi tersebut yang paling parah terdampak.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |