Mendefinisikan Ulang Ketangguhan dan Kepastian dalam Perjalanan

16 hours ago 4

loading...

Kebutuhan akan fleksibilitas layanan perjalanan kini meluas, tidak hanya untuk situasi darurat, tetapi juga karena urusan pribadi wisatawan. Foto/Dok

JAKARTA - Dalam 14 tahun terakhir, industri perjalanan telah berevolusi dengan sangat pesat. Dahulu, tantangan utama adalah soal aksesibilitas di mana masyarakat harus menghabiskan waktu dan tenaga lebih demi merencanakan perjalanan. Kini dengan kemajuan teknologi, seluruh proses dari pencarian hingga pemesanan bisa dilakukan dalam hitungan menit, langsung dari genggaman tangan.

Namun di balik kemudahan perencanaan itu, muncul tantangan baru: ketidakpastian dalam perjalanan. Disrupsi seperti bencana alam, kendala operasional, hingga situasi geopolitik membuat rencana perjalanan, betapapun rapi disusun, bisa terganggu kapan saja.

Data global mencatat bahwa 2 dari 5 penerbangan mengalami gangguan setiap hari. Di tahun 2024, sebanyak 78% wisatawan global melaporkan mengalami disrupsi perjalanan, dengan 43% mengalami penundaan lebih dari satu jam dan 27% menghadapi pembatalan, menurut Survei Gangguan Perjalanan Bisnis dari TravelPerk. Meski merupakan data global, pola serupa juga terjadi di Indonesia.

Baca Juga: Destinasi Wisata Kelas Dunia, Mesin Baru Penggerak Kemandirian Ekonomi Masyarakat Lombok

Di Indonesia, gangguan perjalanan akibat faktor alam juga terus terjadi. Pada Februari 2025 misalnya, cuaca ekstrem di Bali dan Nusa Tenggara Barat mengganggu 11 penerbangan, mulai dari penundaan hingga pengalihan rute.

Lalu pada Juni 2025, erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT menyebabkan pembatalan dan penundaan penerbangan dari dan menuju Bali dan Labuan Bajo, karena sebaran abu vulkanik yang mencapai ketinggian 10 km.

Belum lama ini, ribuan penerbangan di seluruh dunia juga terdampak akibat konflik geopolitik di Timur Tengah. Pada Juni lalu juga, platform FlightAware mencatat 15.964 penerbangan ditunda dan 928 dibatalkan dalam satu hari. Kondisi ini mempertegas fakta bahwa situasi perjalanan sangat rentan berubah dalam hitungan jam.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |