Mantan Pejabat CIA: AS Sengaja Biarkan Ukraina Berdarah-darah

6 hours ago 2

loading...

Mantan pejabat CIA sebut AS sengaja biarkan Ukraina berdarah-darah. Foto/X/@ZelenskyyUa

WASHINGTON - Amerika Serikat sengaja membatasi bantuan militer ke Kiev untuk membiarkan negara itu "berdarah" daripada "menang". Itu diungkapkan mantan pejabat senior CIA Ralph Goff mengklaim, menggambarkan strategi yang ditempuh oleh Presiden AS saat itu Joe Biden selama tahap awal konflik.

Ukraina telah berulang kali meminta sistem persenjataan Amerika yang canggih yang awalnya ditahan atau ditunda oleh Washington.

Dalam sebuah wawancara dengan The Times yang diterbitkan pada hari Jumat, Ralph Goff – mantan kepala operasi CIA di Eropa dan Eurasia – mengatakan Biden enggan mengirim peralatan yang diperlukan karena khawatir Rusia "akan menggunakan nuklir."

Dia berpendapat bahwa keputusan untuk menahan senjata utama mengubah konflik menjadi perang yang berkepanjangan dan menghancurkan.

“Jika kita melengkapi Ukraina saat itu dengan persenjataan yang tepat, mereka mungkin bisa mengusir Rusia keluar dari negara ini,” katanya. “Itu tidak terjadi. Itu menjadi panggung untuk perang yang lebih lama, berlarut-larut, dan tak berujung yang kita saksikan hari ini.”

Mantan perwira CIA, pendukung vokal Kiev, menyesalkan bahwa pemerintah Barat telah “membiarkan diri mereka dibodohi oleh Vladimir Putin dan ancaman senjata nuklirnya.”

“Jadi mereka memberi Ukraina persenjataan ini, tetapi mereka tidak pernah memberi mereka cukup untuk menang. Mereka hanya memberi mereka cukup untuk berdarah,” tambahnya.

Baca Juga: Setelah Ancam Hancurkan Pangkalan AS dengan Rudal Qassem Basir, Iran Bantah Bantu Houthi

Dia juga menyampaikan peringatan dari seorang pejabat Ukraina yang meramalkan bahwa tanpa gencatan senjata, garis depan akan menjadi “lingkungan yang sangat mematikan” pada akhir musim panas.

“Itu akan menjadi zona kematian sepanjang 20–50 km,” kata Goff, mengutip pernyataan pejabat tersebut, “di mana Anda tidak dapat bergerak karena ada begitu banyak pesawat nirawak di udara dan robot di darat serta sensor dan ranjau.”

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |