Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa

4 hours ago 2

loading...

Otorita Eropa selidiki tuduhan skema uang demi pengaruh yang libatkan Huawei. Foto/Ilustrasi dari Michael Tsang

JAKARTA - Setelah adanya tuduhan "korupsi aktif di dalam Parlemen Eropa", Komisi Eropa memutus semua hubungan dengan kelompok lobi yang terafiliasi raksasa teknologi China, Huawei.

Tuduhan adanya skema “uang demi pengaruh” yang melibatkan Huawei telah membuka selubung kekuasaan negara China. Skandal ini, yang kini sedang diselidiki otoritas Eropa, bukan sekadar kasus suap; ini mencerminkan strategi yang lebih luas dari Beijing untuk menancapkan pengaruhnya ke seluruh dunia, bahkan dengan mengorbankan lembaga-lembaga demokratis.

Mengutip dari situs MEMRI, Minggu (11/5/2025), inti dari permasalahan ini adalah dugaan skema di mana sebanyak 15 anggota aktif dan mantan anggota Parlemen Eropa (MEP) dicurigai menerima suap dari Huawei.

Baca Juga: Spionase Global China: dari Pangeran Andrew hingga Parlemen Eropa

Ini bukan hanya soal uang berpindah tangan; ini tentang subversi yang disengaja terhadap proses demokrasi.

Intelijen Belgia memulai penyelidikan terhadap skema ini, yang memicu penggerebekan terkoordinasi di Belgia, Prancis, dan Portugal pada 13 Maret.

Operasi ini menargetkan kantor para pelobi yang bekerja untuk Huawei bahkan hingga asisten parlemen Eropa, menegaskan keseriusan otoritas dalam memandang keterkaitan antara kepentingan korporasi China dan pembuatan kebijakan Eropa.

Strategi Dua Jalur

Tindakan Huawei, sebagaimana dituduhkan, jauh melampaui lobi korporasi pada umumnya. Perusahaan ini dicurigai menjalin kerja sama erat dengan militer dan dinas intelijen China—sebuah fakta yang seharusnya membunyikan alarm di setiap ibu kota negara Barat. Dengan kapitalisasi pasar sebesar USD178 miliar, Huawei tidak hanya memiliki kekuatan finansial, tetapi juga kemampuan teknologi untuk mengancam keamanan nasional.

Operasinya mencakup 170 negara, menanamkan diri dalam infrastruktur telekomunikasi penting yang menjadi tulang punggung masyarakat modern. Sementara negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, telah lama melarang Huawei dari jaringan telekomunikasi mereka karena alasan keamanan, kerangka regulasi dan keamanan Eropa tampak jauh lebih longgar—setidaknya di permukaan.

Perbedaan ini sangat mengkhawatirkan. Meski telah mendapat peringatan berulang kali dari Amerika Serikat maupun Uni Eropa tentang potensi ancaman keamanan dari Huawei, perusahaan ini tetap tertanam dalam sistem telekomunikasi Eropa pada tingkat yang belum terlihat sejak tahun 2022.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |