Gara-gara Percaya Kiamat Makin Dekat, Carlos Roa Pensiun di Usia 29 Tahun

6 hours ago 3

loading...

BUENOS AIRES - Ketika kariernya sedang berada di puncak, kiper timnas Argentina Carlos Roa membuat keputusan yang mengejutkan: pensiun dari sepak bola di usia 29 tahun. Alasannya bukan cedera atau konflik dengan klub, melainkan keyakinan bahwa akhir dunia sudah di ambang pintu.

Roa, yang menjadi kiper utama Argentina di Piala Dunia 1998 dan tampil cemerlang bersama Real Mallorca, memutuskan mundur dari dunia sepak bola pada musim panas 1999. Kala itu, ia percaya bahwa dunia akan berakhir pada pergantian milenium, tepat pada 1 Januari 2000.

Keyakinan Roa berasal dari ajaran agama yang ia anut—Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Ia meyakini bahwa kiamat akan datang di pergantian abad, sehingga memilih untuk mengabdikan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Keputusan itu membuat manajemen Mallorca kebingungan karena Roa menghilang tanpa kabar, dan baru diketahui sedang mengisolasi diri di Cordoba sambil mempersiapkan diri menyambut ‘akhir zaman’.

“Dia benar-benar percaya dunia akan berakhir. Roa menghabiskan hari-harinya untuk berdoa dan menjauh dari segala hal duniawi,” ungkap seorang rekan dekatnya.

Padahal, sebelum pensiun mendadak, Roa tengah menikmati masa keemasan. Ia baru saja membawa Mallorca menjadi juara Supercopa de España dan tampil di final Piala Winners. Di Piala Dunia 1998, namanya mencuat setelah tampil heroik dalam adu penalti melawan Inggris.

Namun, dunia tak berakhir di awal milenium. Yang terjadi hanyalah kekacauan kecil terkait sistem komputer global yang dikenal dengan Y2K. Setelah menyadari bahwa kiamat tidak datang, Roa mencoba kembali ke lapangan hijau.

Sayangnya, keyakinannya masih berpengaruh pada keputusan profesionalnya. Ia menolak bermain pada hari Sabtu, yang dianggap hari suci dalam kepercayaannya. Hal itu menyulitkan Mallorca karena banyak pertandingan La Liga digelar di akhir pekan. Akhirnya, klub memutuskan melepasnya pada 2002.

Roa sempat melanjutkan karier di Albacete dan membantu klub itu promosi ke La Liga, namun cobaan lain kembali datang. Ia divonis mengidap kanker testis dan harus menjalani operasi serta perawatan selama setahun penuh. Setelah sembuh, Roa sempat bermain di beberapa klub kecil sebelum akhirnya pensiun total.

Meski dikenal dengan keputusannya yang kontroversial, Roa tetap dikenang sebagai salah satu kiper terbaik Argentina di era 1990-an. Ia pernah dinobatkan sebagai kiper terbaik La Liga musim 1997/98, dan kini mengabdikan diri sebagai pelatih kiper di klub MLS, San Jose Earthquakes.

(sto)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |