Festival Kerukunan, Pendekatan PKUB Kemenag Perkuat Kohesi Umat

7 hours ago 5

loading...

Ada banyak cara memperkuat kohesi umat, salah satunya melalui pendekatan budaya dan partisipatif yang dilakukan Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kementerian Agama . Pendekatan ini dikemas dalam Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/7/2025).

Seperti festival pada umumnya, acara ini bersifat massal. Tidak kurang 500 peserta hadir ikut memeriahkan. Mereka berasal dari berbagai unsur, antara lain tokoh agama, warga, pemerintah daerah, dan pelajar.

Baca Juga: Hukum Memelihara Anjing bagi Seorang Muslim, Bagaimana Menyikapinya

Festival ini merupakan bagian dari program Desa Sadar Kerukunan dan menjadi model penerapan pendekatan humanistik yang diusung PKUB. Pendekatan ini menekankan pentingnya interaksi yang setara, ruang berekspresi yang aman, dan keterlibatan aktif warga sebagai pelaku kerukunan.

“Kami percaya bahwa kerukunan tidak bisa dibentuk hanya dari ruang sidang dan teks kebijakan. Ia harus hadir lewat pengalaman sosial yang menyentuh sisi manusiawi. Maka, pendekatan budaya dan partisipatif adalah pilihan strategis kami,” ujar Kepala PKUB Muhammad Adib Abdushomad.

Desa Pabuaran yang telah lama menjadi simbol toleransi dan hidup berdampingan dipilih sebagai lokasi kegiatan. Festival menampilkan pentas budaya lintas iman seperti Hadroh Islami, Gambang Kromong, Barongsai, Tari Hindu dan Buddha, serta Vocal Group Kristen. Tenda-tenda UMKM juga berjajar rapi memamerkan kerajinan tangan, kuliner lokal, dan hasil kebun warga.

Warga pun larut dalam suasana. Anak-anak mengenakan pakaian adat dari berbagai suku menari di pinggir lapangan, para pemuka agama duduk berdampingan, dan remaja desa menjadi sukarelawan acara.

“Kami merasa acara ini milik kami juga, bukan cuma acara pemerintah. Semua dimusyawarahkan, kami ikut tampil, ikut jaga keamanan, bahkan bantu bersih-bersih panggung,” ujar Lilis Wulandari, ibu rumah tangga yang juga pelatih tari lokal.

Dalam sesi talkshow interaktif, para narasumber dari PKUB dan FKUB Jawa Barat menyampaikan bahwa pendekatan berbasis komunitas seperti ini merupakan benteng sosial yang kuat dalam menghadapi tantangan global seperti intoleransi digital, ujaran kebencian, dan politisasi agama.

Puncak kegiatan ditandai dengan Deklarasi Kerukunan oleh enam pemuka agama. Mereka berdiri di atas panggung utama, membacakan komitmen bersama untuk menjaga kedamaian, menolak kekerasan atas nama keyakinan, serta menguatkan nilai gotong royong dalam kehidupan antarumat beragama.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |