Duel Charging Station di ASEAN: Indonesia Tertinggal Jauh? PLN Punya 3.772 SPKLU, Thailand dan Singapura Unggul!

5 hours ago 4

loading...

Meskipun PT PLN (Persero) telah membangun ribuan unit SPKLU, data menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan Thailand, Malaysia, Singapura. Foto: Sindonews/Danang Arradian

JAKARTA - Indonesia tengah berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan dalam perlombaan elektrifikasi kendaraan bermotor. PT PLN (Persero), sebagai salah satu pemain kunci dalam penyediaan infrastruktur kendaraan listrik, mengklaim telah membangun fondasi yang cukup signifikan.

Hingga Maret 2025, PLN memastikan telah berdiri kokoh 3.772 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di seluruh nusantara.

Namun, benarkah jumlah ini sudah memadai untuk mengakomodasi lonjakan kendaraan listrik yang diprediksi akan terus meningkat? Pertanyaan ini menjadi semakin relevan ketika kita menilik perbandingan dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN.

"SPKLU roda empat per Maret 2025, kita sudah bangun 3.772 unit di seluruh Indonesia," ujar VP Perencanaan dan Strategi Pengembangan Produk Niaga PLN Rudiana Nurhadian dalam diskusi bertajuk 'Indonesia as the Next EV Production Hub' di Jakarta, belum lama ini.

Sebuah angka yang terdengar menjanjikan, namun menyimpan ironi jika dibandingkan dengan kemajuan negara lain.

Sebaran 3.772 unit SPKLU roda empat di Indonesia terpusat di beberapa wilayah: 2.667 unit di Jawa, 442 unit di Sumatera, 217 unit di Kalimantan, 148 unit di Sulawesi, 246 unit di Bali dan Nusa Tenggara, 25 unit di Maluku, serta 27 unit di Papua.

Data ini memperlihatkan ketimpangan yang signifikan, di mana sebagian besar infrastruktur masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

PLN juga mencatat pembangunan 9.956 unit SPKLU untuk sepeda motor listrik sejak 2021 hingga Maret 2025, serta 2.240 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).

Selain itu, 33.086 unit home charging yang terintegrasi dengan sistem PLN juga telah terpasang. Ragam jenis pengisian daya, mulai dari standard charging, medium charging, fast charging, hingga ultra fast charging, menunjukkan upaya PLN untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan pengguna EV.

Namun, tantangan terbesar tetaplah pemerataan infrastruktur. "Ketersediaan SPKLU masih menjadi tantangan utama dalam mengadopsi kendaraan listrik. Sebab, belum meratanya infrastruktur membuat masyarakat ragu untuk beralih ke kendaraan berbasis energi listrik," ungkap Rudiana, menyuarakan kekhawatiran yang juga dirasakan oleh calon konsumen EV di Indonesia.

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |