Cegah Keracunan, Badan Gizi Nasional Benahi SOP Pelaksanaan MBG

6 hours ago 3

loading...

Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan bakal menambah SOP dalam pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) usai keracunan massal pelajar di Cianjur. Foto/Do.SindoNews

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menambah standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) usai adanya insiden keracunan massal yang menimpa siswa-siswi di Cianjur, Jawa Barat.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana menerangkan, SOP yang akan diterapkan yakni sisa dari makanan tersebut akan dibersihkan di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).

“Dari peristiwa ini, Badan Gizi Nasional menambah satu SOP dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, yaitu, sisa makanan tidak dibersihkan di sekolah tapi di SPPG,” kata Dadan dalam keterangannya dikutip Kamis (24/4/2025).

Selain itu, Dadan juga menerangkan pihaknyga juga akan memberikan pelatihan tambahan dalam rangka penguatan SDM di lapangan.

“Selain itu akan dilakukan beberapa pelatihan tambahan untuk penguatan SDM di lapangan,” jelas dia.

Siswa Keracunan Massal

Sebagai informasi, puluhan pelajar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur, Jawa Barat diduga keracunan massal seusai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada Senin (21/4/2025). Para pelajar tersebut dirawat di dua rumah sakit yakni 28 siswa dirawat di RSUD Sayang Cianjur dan 10 pelajar dirawat di RS Bhayangkara Cianjur.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Layla Yahya mengatakan, puluhan pelajar yang dirawat tersebut rata-rata mengeluhkan gejala meyerupai keracunan, seperti pusing, mual, muntah, hingga diare.

"Para pelajar tersebut mengeluhkan keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) di sekolah. Namun berbeda-beda ada yang mengalami gejalanya disekolah dan ada juga yang merasakan sakit setelah di rumah. Jadi kemungkinan ada yang masih dirawat di rumah atau di Puskesmas," terang Frida.

Dia mengimbau kepada Puskesmas untuk mendata pasien yang diduga mengalami keracunan, terutama pelajar untuk memastikan jumlah korban.

(shf)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |