Bukan Cuma BUMN, Aset Negara Seperti GBK Akan Diambil Alih Danantara

13 hours ago 4

loading...

Bukan hanya BUMN yang bergabung dengan Danantara, namun aset negara di bawah Kementerian Sekretaris Negara seperti GBK juga akan ikut diambil alih. Foto/Dok

JAKARTA - CEO Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara ( Danantara ), Rosan Roeslani mengatakan, bukan hanya Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) yang bergabung dengan Danantara, namun aset negara di bawah Kementerian Sekretaris Negara seperti GBK (Gelora Bung Karno) juga akan ikut diambil alih.

Rosan mengatakan, hal ini bertujuan agar GBK sebagai aset negara bisa dikelola dengan lebih produktif dan bisa menghasilkan nilai tambah bagi pendapatan negara.

"Kemudian disampaikan juga, akan dimasukan aset lain (ke Danantara). Itu adalah yang kita ada disini, GBK, yang ada di Kemensetneg, akan dimasukan ke dalam Danantara," kata Rosan usai menghadiri Townhall Danantara di JCC Senayan Jakarta, Senin (28/4).

Sambung Rosan menerangkan, nantinya Danantara akan melakukan perencanaan terkait upaya pengembangan GBK agar menjadi aset yang produktif dan bisa menghasilkan return of investment sesuai dengan yang ditargetkan oleh Pemerintah.

"Nanti akan dilakukan perencanaan yang matang agar ini menjadi aset yang produktif, aset yang bisa menghasilkan baik dari return of asset, return of investment, sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking. Jadi yang tadinya berada di Setneg, akan berada dibawah Danantara," sambungnya.

Pada kesempatan itu, Rosan melaporkan per 21 Maret 2025 total BUMN yang telah bergabung dengan Danantara sebanyak 844 perusahaan. Perusahaan ini termasuk induk usaha, anak usaha, hingga cucu perusahaan BUMN yang bergabung dengan Danantara.

Adapun total aset dari total yang bergabung dengan Danantara itu diperkirakan tembus USD900 miliar atau setara Rp14.000 triliun. Jumlah tersebut ditargetkan akan bertambah seiring dengan mengambil alih aset negara yang berada di bawah Kementerian Sekretaris Negara, seperti GBK.

"Kemudian akan dimasukan aset lain, itu ada GBK yang ada di Mensesneg, yang nilainya 8 tahun lalu itu USD25 miliar," pungkas Rosan.

(akr)

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |