loading...
Cuplikan rekaman video ponsel tentang paramedis Bulan Sabit Merah Palestina ditembak mati pasukan Israel di dekat kota Rafah, Gaza selatan, pada 23 Maret. Foto/via BBC
GAZA - Militer Israel mengatakan bahwa peninjauan atas pembunuhan 15 paramedis dan pekerja bantuan di Gaza bulan lalu menemukan kegagalan profesional dan pelanggaran perintah.
Namun, militer Zionis mengklaim tidak ada upaya untuk menyembunyikan insiden tragis tersebut.
Belasan paramedis dan pekerja darurat tersebut ditembak mati pasukan militer Israel pada 23 Maret di dekat kota Rafah, Gaza selatan. Jasad mereka kemudian dikubur di kuburan dangkal.
Seminggu kemudian, pejabat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Bulan Sabit Merah Palestina menemukan jasad 15 responden darurat tersebut.
Menurut militer Israel, seorang perwira komandan telah ditegur dan seorang wakil komandan diberhentikan.
“Pemeriksaan tersebut mengidentifikasi beberapa kegagalan profesional, pelanggaran perintah, dan kegagalan untuk melaporkan insiden tersebut secara lengkap,” kata militer dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, yang dilansir Reuters, Senin (21/4/2025).
“Pemeriksaan tersebut menetapkan bahwa penembakan pada dua insiden pertama disebabkan oleh kesalahpahaman operasional oleh pasukan, yang meyakini bahwa mereka menghadapi ancaman nyata dari pasukan musuh. Insiden ketiga melibatkan pelanggaran perintah selama pertempuran,” imbuh pernyataan tersebut.
Militer Israel mengatakan wakil komandan telah memerintahkan pasukan untuk menembaki orang-orang yang keluar dari kendaraan yang kemudian diketahui sebagai truk pemadam kebakaran dan beberapa ambulans.
Satu jam sebelumnya, kata militer Israel, para tentara Israel telah menembaki kendaraan lain yang mereka yakini milik Hamas dan wakil komandan tersebut merasa ada ancaman.