4 Fakta Skandal Kuil Dharmasthala di India yang Dituduh Menutupi Kasus Pembunuhan Massal dan Pemerkosaan

18 hours ago 5

loading...

Kuil Dharmasthala dituding menutupi kasus pembunuhan massal dan pemerkosaan. Foto/X/@ManjuShobha1981

NEW DELHI - Pengakuan seorang pria yang menghabiskan puluhan tahun bekerja di Dharmasthala, sebuah pusat ziarah terkenal di negara bagian Karnataka, India selatan, mengungkap skandal yang melibatkan tuduhan ratusan pembunuhan dan pemerkosaan. Itu menjadi perhatian besar di India.

Pada 3 Juli, mantan petugas sanitasi tersebut memberikan pernyataan kepada polisi.

"Saya mengajukan pengaduan ini dengan berat hati dan untuk memulihkan diri dari rasa bersalah yang tak tertahankan ... Saya tak sanggup lagi menanggung beban kenangan pembunuhan yang saya saksikan, ancaman pembunuhan terus-menerus untuk menguburkan mayat-mayat yang saya terima, dan rasa sakit akibat pemukulan — bahwa jika saya tidak menguburkan mayat-mayat itu, saya akan dikuburkan bersama mereka," demikian pernyataan tersebut.

Pria tersebut, yang berasal dari komunitas Dalit — kelompok yang secara historis terpinggirkan dari tingkat terendah hierarki kasta diskriminatif di India yang telah berlangsung berabad-abad — mengatakan ia bekerja di kuil Dharmasthala antara tahun 1995 dan 2014.

Ia mengatakan ia melakukan sebagian besar tugas kebersihan hariannya di dekat Sungai Nethravathi, yang mengalir di dekat kuil Dharmasthala — hingga keadaan berubah menjadi suram.

4 Fakta Skandal Kuil Dharmasthala di India yang Dituduh Menutupi Kasus Pembunuhan Massal dan Pemerkosaan

1. Banyak Mayat Bermunculan di Sungai

Dalam pengaduannya, yang salinannya telah dilihat oleh DW, pria tersebut mengatakan ia mulai "melihat mayat-mayat bermunculan" di dekat sungai.

"Di antara mereka, mayat-mayat perempuan lebih banyak," demikian pernyataan tersebut.

Tidak segera dijelaskan bagaimana jenazah-jenazah itu sampai di tempat pria itu menemukannya.

Pria itu awalnya mengira jenazah-jenazah itu adalah akibat tragis dari bunuh diri dan tenggelam. Namun, ia segera menyadari bahwa ia keliru.

"Banyak jenazah perempuan ditemukan tanpa busana atau pakaian dalam," katanya dalam pernyataannya.

"Beberapa jenazah menunjukkan tanda-tanda kekerasan dan pelecehan seksual yang jelas — luka atau bekas cekikan yang menunjukkan kekerasan terlihat pada jenazah-jenazah itu."

Read Entire Article
Jatim | Jateng | Apps |